Cari Blog Ini

Senin, 23 Agustus 2010

PAROKI JAMBI SELENGGARAKAN PELATIHAN MUSIK LITURGI

Setelah lima tahun berselang Paroki St. Teresia Jambi kembali menyelenggarakan pelatihan dirigen. Sepaket dengan itu diselenggarakan pula pelatihan organis dan pemazmur. Kali ini Paroki Jambi juga mengundang pakar musik liturgi dari Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta Rm. Karl Edmund Prier, SJ dan Paul Widyawan. Bertempat di Aula TK/SD Xaverius I Jambi, pelatihan yang diselnggarakan selama Sabtu sampai Minggu (21,22/8)  bertemakan,”Menjadi Petugas Liturgi yang Maju, Mandiri dan Misioner.”
Pesertanya pun bervariasi, datang dari pelbagai wilayah di Sumatera bagian selatan, Bengkulu, Curup, Singkut/Sarolangun, Tugu Mulyo, Jambi Luar Kota dan dari Kota Jambi sendiri.
Menurut Ketua Panitia penyelenggara, Yohanes Sukadi, peserta yang datang dari pelbagai tempat itu mencapai mencapai lebih dari 150 orang, yang terdiri dari :
  • Peserta dirigen : 74 orang
  • Peserta organis : 28 orang
  • Peserta pemazmur : 49 orang
Pastor Paroki St. Theresia Jambi, Rm. Y.G. Marwoto, SCJ menyebutkan alasan penyelenggraan kegiatan ini. Menurutnya, wilayah Jambi dan sekitarnya memiliki banyak petugas liturgi sukarela yang perlu diasah kemampuannya menjadi petugas liturgi yang baik. “Dimana-mana terutama di beberapa Stasi Luar Kota mulai tumbuh kelompok-kelompok kor setempat. Jika kelompok-kelompok ini terus dibina makin hari tentu akan makin lebih baik dan dengan itu liturgi kita dapat berjalan lebih semarak,” ungkapnya.

Antusiasme untuk mengikuti pelatihan, menurut Rm. Marwoto, sudah menimbulkan banyak harapan. “Sekurang-kurangnya sudah berani tampil di depan banyak orang,” kelakarnya.
   
Sementara itu para peserta merasa kemampuannya banyak terbantu oleh latihan-latihan praktis yang diberikan oleh Paul Widyawan maupuan Rm.Prier, SJ.
Umumnya para peserta mengharapkan agar kegiatan-kegiatan pelatihan seperti ini menjadi agenda rutin. “Kita mengaharapkan agar kaum muda mulai terajak untuk mencintai liturgy dan mau menjadi petugas-petugas liturgi. Tantangannya, sebenarnya banyak kaum muda yang mampu tetapi jarang ada yang bersedia secara sukarela,” ungkap Yanto, peserta dari Bengkulu. 
Pelatihan seperti ini juga sangat membantu bagi petugas liturgi dari desa yang memiliki keterbatasan akses informasi dan fasilitas. “Kami dapat memperoleh informasi-informasi baru, apalagi kami minim guru dan fasilitas,” ungkap Bambang, peserta dari Sungai Bahar. Bahkan untuk dapat mengikuti pelatihan ini para peserta dari Sungai Bahar ada yang sampai membawa serta anak-anak bayinya. “Bapaknya untuk sementara jadi pengasuh bayi, biar ibunya bisa mengikuti pelatihan. Maklumlah mereka itu kan kader muda dari sana,” ungkap Bambang.
Lebih lanjut, peserta juga bahkan menantang dan menyarankan agar suatu waktu diselenggarakan lokakarya komposisi untuk menciptakan lagu-lagu liturgi gaya Jambi. Hal ini memang ditanggapi dengan baik oleh narasumber, Rm. Prier, SJ, yang menyatakan bisa untuk mengadakannya jika pihak setempat memang bisa memfasilitasi. (Romualdus Kaju)

Panitia bersama Romo Paroki dan ketua DPP

Para peserta berlatih bersama-sama mempersiapkan Misa
Salah satu kelompok peserta pemazmur