Cari Blog Ini

Jumat, 08 April 2011

UCAPAN TERIMA KASIH
REST IN PEACE
IBU M.G. BUDI MURWATI
15 Februari 1949 – 27 Februari 2011


Kami atas nama Keluarga Besar Alm. Ibu M.G. BUDI MURWATI
Dengan rendah hati mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:
C  Para Romo, Frater dan Bruder SCJ, para Suster FMM dan SJD Paroki St. Teresia Jambi
C  Para Tenaga Medis dan Karyawan/wati RS. St. Theresia Jambi
C  Keluarga Besar Yayasan Xaverius Koordinatorat Jambi-Kuala Tungkal
C  Para Prodiakon dan kelompok Doa di Paroki St. Teresia Jambi
C  Wanita Katolik Ranting Wilayah St. Vincentius A Paullo
C  Keluarga Besar TK-SD-SMP/A Xaverius 1 dan 2 Jambi
C  Keluarga Besar Alumni SMP-SMA Xaverius 1 dan 2 Jambi
C  Paskibraka SMA Xaverius 1 Jambi
C  Segenap umat Katolik Paroki St. Teresia Jambi
Dan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu, serta saudara/i sekalian handai taulan kerabat Almarhumah, segenap masyarakat / tetangga setempat dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas bantuannya baik tenaga, doa, dukungan moril dan materiil, dan sebagainya sejak waktu sakit, wafat dan pemakamannya.

PEMBERDAYAKAN KESEJATIAN HIDUP “MEWUJUDKAN DIRI DENGAN RELA BERBAGI”

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2011
KEUSKUPAN AGUNG PALEMBANG
No. 059/Dio-4/II/2011

Saudara-saudari yang terkasih, Umat katolik di Keuskupan Agung Palembang yang terkasih,


Memasuki masa Pra-Paskah tahun ini kita seluruh umat, diajak untuk memperbarui hidup kita sebagai anak-anak Allah. Apakah kita menyadari anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita? Tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2011 mengajak kita agar mempersiapkan parayaan Paskah dengan semakin menyadari dan menghidupi panggilan sebagai orang katolik, agar semakin hidup sebagai anak-anak Allah yang sejati dan mewujudkannya dalam perjuangan hidup nyata.
Hidup adalah anugerah terbesar yagn diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Hidup harus kita syukuri dengan memelihara dan mengembangkan-nya demi kesejahteraan hidup manusia.
Menemukan Hidup Sejati Dalam masa Pra-Paskah ini saudara sebagai umat katolik diajak merenungkan dan menghayati panggilannya sebagai anak-anak Allah. Itu semua berkat rahmat baptisan. Dengan dibaptis orang beriman dipersatukan dengan Yesus yang wafat dan bangkit, dan diberi rahmat untuk menjadi anak-anak Allah dan membangun keluarga baru yaitu Gereja. Itulah kesejatian hidup kristiani: memberdayakan rahmat baptisan untuk menjadi anak alalh seperti Yesus. Menjadi anak Allah artinya kita mengarahkan hidup seperti Yesus yang ketika dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan terdengar pengukuhan dari Bapa: “Inilah Anakku yang terkasih kepada-Nya Aku berkenan.” (Lk. 3:22) Menjadi anak yang berkenan kepada Bapa diteladankan oleh Yesus kepada para murid-Nya dan kepada segenap umatNya. Kekhususan Yesus sebagai anak adalah karena mempunyai relasi amat dekat dengan Bapa-Nya di surga. Relasi dekat dengan diri sendiri, relasi dekat dengan Allah dan sesama dalam lingkungannya menjadi ciri kesejatian hidup anak-anak Allah. Masa Pra-Paskah merupakan kesempatan yang baik untuk mendalami relasi kita dengan Allah, dengan sesama dan dengan lingkungan di mana kita hidup.
Yang sering terjadi di tengah kehidupan kita adalah hubungan yang jauh antara satu terhadap yang lain, ada jurang di antara kita: antara generasi “tua + muda”, antara kaya dan miskin, antara yang terdidik dan tersingkirkan. Orang beriman harus dapat menjadi jembatan antara jurang perbedaan itu. Hidup sebagai anak-anak Allah adalah hidup dalam solidaritas kebersamaan.
Yesus datang ke dunia sebagai utusan Allah Tritunggal, menjadi manusia agar memudahkan manusia mengerti dan bertemu dengan Allah yang hidup.
Mendengarkan Bimbingan Sabda
Hidup sebagai anak-anak Allah harus terbuka pada bimbingan Sabda Tuhan. “Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku,” demikian pemazmur menyanyikannya (Mz. 119, 105). Sabda Tuhan menerangi segalanya dan bagi siapa saja, apalagi bagi segenap umat beriman. Orang kristen harus lahir dan tumbuh bersama dengan benih Sabda Tuhan yang tidak dapat busuk. Injil adalah terang bagi segala tugas dan pelayanan kita baik di dalam Gereja maupun di tengah masyarakat. Sering kita lupa akan mencari Sabda Tuhan dan mendengarkan-nya di tengah tugas dan tantangan hidup sehari-hari. Injil adalah Surat Allah kepada manusia. Ia lebih dari sekedar kata-kata, tetapi Allah yang berbicara dalam kesederhanaan. Bacalah Injil untuk mengerti pikiran, kemauan dan kasih Allah kepada manusia. Sinarilah segala pikiran dan perbuatan kita dengan terang Sabda Allah, maka perbuatan orang katolik akan mempunyai nilai luhur dan menjadi terang bagi sesama. Sabda Tuhan dapat menjauhkan dari kebohongan, korupsi, perselingkuhan baik di dalam keluarga maupun di tengah hidup bertetangga. Sudah terbukti berabad-abad lamanya Injil menjadi daya cinta kasih luar biasa dan energi untuk hidup yang setia bagi yang mendengarkannya.
Pada masa Pra-Paskah ini Sabda Tuhan tidak boleh jauh dari kita, apalagi tidak boleh asing dari segenap umat beriman. Sabda Tuhan yang dapat membuka pintu hati kita menjadi luas ini semoga menjadikan hidup semakin terbuka bagi sesama saudara.
Pertobatan dan Cara Hidup Baru
Saudara sekalian,
Murid Kristus selalu ditantang untuk memperbarui diri agar melalui Gereja kabar sukacita Paskah disebarluaskan juga pada jaman ini. Masa Pra-Paskah adalah masa penuh berkat. Wafat dan kebangkitan Yesus ingin kita rayakan dalam hati dan kebersamaan yang baru. Pertobatan merupakan undangan sekaligus rahmat Allah dicurahkan, karena Yesus telah wafat untuk menebus dosa-dosa kita dan bangkit untuk menyelamatkan kita semua. Pertobatan pribadi, pertobatan bersama dalam keluarga, dan pertobatan sebagai persekutuan Gereja adalah mutlak untuk dapat membawa kabar sukacita Paskah kepada dunia.
Masih banyak yang harus diperbaiki dalam hidup sendiri maupun hidup bersama: masih banyak ketidakadilan, keserakahan, penderitaan serta kemiskinan menimpa hidup sesama. Sebagai murid-murid Kristus kita juga sering kurang peduli pada keadaan tersebut, maka pertobatan berlaku untuk kita sebagai Gereja. Bertobat dan membangun cara hidup yang layak sebagai anak-anak Allah, dengan harapan menjadikan hidup semakin rela berbagi seperti Yesus.
Menerima Sakramen Pengampunan, merayakan ekaristi kudus, berpantang dan berpuasa, dapat membantu kita menjadi Gereja yang melayani dengan rendah hati.
Saudara terkasih,
Marilah kita wujudkan kesejatian hidup katolik dengan berbagi.
Selamat memasuki masa Pra-Paskah dengan rendah hati. Kita persatukan hidup, sengsara, kematian dan perjuangan kita dengan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Semoga kedekatan kita dengan Allah dan kerelaan dibimbing oleh Sabda-Nya serta pembaharuan melalui pertobatan kita, dapat menjadikan anda sebagai Garam dan Terang Dunia! Semangat dan Warta Kebangkitan Kristus harus mengalahkan kegelapan dan dosa kita. Selamat menyambut Paskah Tuhan dengan hati yang baru.


 Salam dan berkat Paskah untuk Saudara sekalian,
 Palembang, 08 Februari 2011

Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ
Uskup Agung Palembang