Saudari-saudara seluruh umat paroki yang terkasih dalam Kristus,
“Gembala menyapa” edisi Minggu, 13 Maret 2011 ini agak berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya. Dalam edisi ini kami ingin menyampaikan “uneg-uneg” yang tersimpan di dalam hati kepada seluruh umat paroki Santa Teresia Jambi.
Tak terasa, ternyata sudah enam setengah tahun (22 Agustus 2004 s/d 13 Maret 2011) saya berada di tengah-tengah umat paroki St. Teresia Jambi. Ada banyak pengalaman yang boleh saya rasakan selama enam setengah tahun ini. Maka perkenankan saya menyampaikan hal-hal berikut:
Pertama-tama harus saya katakan, bahwa waktu enam setengah tahun terasa berjalan begitu cepat. Ini tanda bahwa saya merasa krasan tinggal di tengah-tengah umat dan melayani umat Paroki St. Teresia Jambi ini. Saya merasa mendapat banyak pengalaman yang mengembangkan hidup saya sebagai seorang imam:(a) Saya merasa dicintai oleh umat. Itu berarti saya dicintai oleh Tuhan,
(b) Umat paroki St. Teresia adalah umat yang “hidup”, maka saya juga tergerak untuk melayani dengan sungguh-sungguh
(c) Banyak umat yang terlibat dalam hidup menggereja dengan talentanya masing-masing, maka proses berjalan bersama menuju kepada keselamatan bisa terjadi di paroki ini.
Kedua, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak uskup yang telah memberi kepercayaan kepada saya untuk melayani umat di Paroki Santa Teresia Jambi ini. Juga kepada Pengurus DPP, pengurus Wilayah, pengurus Lingkungan dan para pengurus stasi yang dengan tulus telah ikut ambil bagian dalam pelayanan kepada umat yang tercinta ini. Ketulusan dan kerelaan Anda sekalian pasti menjadi berkat bagi seluruh umat paroki yang sama-sama kita cintai. Tentu juga terima kasih kepada seluruh umat yang tidak bisa saya sebut satu persatu yang telah menunjukkan semangat membangun hidup menggereja, sehingga kesatuan dan kesaksian Gereja Paroki Santa Teresia ini semakin dirasakan oleh banyak orang.
Ketiga, saya tetap merasa bahwa masih banyak yang belum dapat kita selesaikan bersama dalam kurun waktu pelayanan saya di paroki ini, terutama perizinan gereja Mayang yang sampai hari ini belum kunjung datang. Mungkin Tuhan masih menghendaki agar kita lebih sabar dan tekun lagi berdoa dan mengusahakannya. Untuk ini saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Akhirnya, saya mohon pamit untuk melaksanakan perutusan yang baru di Paroki Santo Petrus Sako Kenten Palembang. Mohon maaf kalau selama saya melayani umat di sini terdapat kekurangan ataupun kekhilafan yang terjadi karena kelemahan manusiawi saya. Mohon doa agar di tempat yang baru saya bisa melayani dengan baik sesuai kehendak Tuhan sendiri. Saya akan ingat umat di sini dalam doa-doa saya, semoga semakin maju dan berkembang dalam iman – pengharapan – dan kasih bersama romo paroki yang baru.
Jambi, 12 Maret 2011
Rm. YG. Marwoto, SCJ
Jambi, 12 Maret 2011
Rm. YG. Marwoto, SCJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar