Fr. Diakon Yohanes Sigit SCJ
Seandainya
anda diberi kesempatan untuk menyampaikan suatu permintaan yang pasti
dikabulkan, apa yang akan anda minta? Kita bisa bingung sendiri untuk
menentukan satu permintaan. Mungkin kita berharap bahwa permintaan tersebut
kalau bias jangan hanya satu, tapi tiga. Namun ketika diberi tiga kita pun akan
kembali bingung karena ingin lebih. Seandainya diberi 10, apakah menjadi lebih
mudah? Tidak juga. Kita selalu mempunyai daftar permintaan yang panjang, atau wish list yang panjang yang seringkali
kita bawa juga ke dalam doa kita setiap hari. Melihat teman memakai BlackBerry, kita pun ingin memilikinya.
Melihat tetangga punya mobil baru, kita pun ingin sama. Seperti itulah kita dan
kebutuhan kita dalam hidup yang tidak akan pernah ada habisnya.
Tidak salah memang meminta kepada
Tuhan, tapi kita terlalu fokus kepada kebutuhan duniawi yang instan ketimbang
kebutuhan yang lebih penting. Kita akan lebih suka menerima kekayaan, mobil, hp
baru, rumah dan sebagainya ketimbang minta diberkati dalam pekerjaan supaya
berhasil. Kita lebih mudah meminta kesembuhan setelah sakit ketimbang komitmen
untuk secara rutin berolahraga dan menjaga kesehatan sejak dini. Kita berdoa
minta kelulusan tetapi lupa meminta hikmat Tuhan turun atas kita ketika sedang
mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Kita boleh selalu dating kepada
Tuhan untuk meminta sesuatu, tapi alangkah lebih baik jika kita mengetahui
terlebih dahulu apa yang harus kita minta. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan .
ada kalanya Dia tidak mengabulkan permintaan itu, dan itu bukan karena Tuhan
pilih kasih, berat sebelah atau menutup telinga-Nya dari kita. Bukan karena Dia
tidak peduli, tetapi karena Dia perhatian dengan kita umat-Nya. Terkadang kita
tidak tahu bahwa yang kita minta bisa membawa kita kepada kejatuhan. Kita hanya
melihat kulit luarnya yang nikmat, sedangkan isinya yang berpotensi menjauhkan
kita dari Tuhan tidak kita lihat. Tidak heran ketika kita hanya diberi satu
kesempatan untuk meminta sesuatu, kita pun akan bingung menentukan pilihan.
Bacaan Injil hari ini, Markus
10:46-52 menceritakan Yesus yang menyembuhkan Bartimeus. Yesus memberi
kesempatan kepada Bartimeus untuk meminta. Tanya
Yesus kepadanya, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"
Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (ay 51).
Jika kita ada di pihak Bartimeus, apa yang akan kita katakan? Mungkin saja kita
akan meminta berbagai hal kepada Yesus, mumpung kesempatan ada. Bartimeus sudah
lama meminta-minta, itu artinya ia miskin, di samping matanya buta. Mungkin
jika kita menjadi Bartimeus, kita sekaligus akan minta pekerjaan, atau harta,
rumah dan sebagainya di samping mata yang bias melihat. Begitu ia bias melihat,
ia bias berusaha. Yang menjadi kendala selama ini adalah kebutaan matanya. Ia
tidak perlu meminta apa-apa lagi. Karena ia tahu bahwa dengan sepasang mata
yang mampu melihat, ia akan mempu berbuat sesuatu untuk bisa hidup layak. Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah,
imanmu telah menyelamatkan engkau!" (ay 52a). dan seketika itu juga
Bartimeus pun bisa melihat dan segera mengikuti Yesus.
Kita bisa belajar dari Bartimeus
yang tahu apa yang harus ia minta. Tuhan
berfirman: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu
akan mendapat: ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagmu. Karena setiap orang
yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari mendapat dan setiap orang
yang mengetok, baginya pintu dibukakan" (Mat 7:7-8). Ya, minta, cari
dan ketuk. Tetapi mari kita lihat ayat selanjutnya. "Adakah seoarng dari
padamu yang member batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau member ular,
jika ia meminta ikan?" (ay 9-10). Meminta roti, maka akan mendapat roti
dan bukan batu. Meminta ikan, maka akan mendapat ikan dan bukan ular. Dari
rangkaian ayat-ayat dalam Matius 7 ini kita bias melihat bahwa agar mendapat
jawaban atas doa kita, kita harus meminta dengan kesungguhan hati dan tahu
dengan jelas apa yang kita butuhkan. Selain itu, jangan lupa pula bahwa kita
harus meminta dengan kepercayaan, karena "apa
saja yang kamu minta dalam doa dan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya" (Mat 21:22). Ini syarat
penting agar pemintaan kita dikabulkan. Dan Bartimeus melakukan semua itu.
Tidak heran jika Yesus bukan hanya menyembuhkan matanya tapi justru berkata: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan
engkau!" Adalah iman Bartimeus, yang percaya dan tahu apa yang ia
butuhkanlah yang telah menyelamatkannya.
Hari ini Yesus sama siapnya untuk
menjawab permintaan kita seperti Dia dahulu kepada Bartimeus. Pertanyaannya
sekarang, apakah kita sudah tahu apa yang sesungguhnya perlu kita minta seperti
halnya bartimeus atau kita masih terlalu bingung untuk memiliki segala hal yang
mungkin terlalu kita butuhkan atau malah berpotensi untuk membuat kita lupa
diri hingga bias membinasakan kita? Seperti halnya Bartimeus, kita pun butuh
Yesus untuk membuka mata kita agar mengetahui apa yang sesungguhnya kita
butuhkan. Jika kita tahu apa yang seharusnya kita minta, maka doa kita pun akan
seolah mendapat kekuatan baru yang akan langsung mengarah pada inti persoalan.
Oleh karena itu kita harus belajar untuk meyingkirkan hal-hal yang tidak
terlalu perlu dalam daftar permintaan kita dan menggantinya dengan sesuatu yang
sungguh kita butuhkan. Bagi Bartimeus, matanyalah yang menjadi kendala utama untuk
bias berusaha hidup layak. Apa yang menjadi kendala utama anda hari ini?
Sudahkah anda mengetahuinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar