Cari Blog Ini

Senin, 04 Maret 2013

Tahu Apa Yang Harus Diminta


Fr. Diakon Yohanes Sigit SCJ

Seandainya anda diberi kesempatan untuk menyampaikan suatu permintaan yang pasti dikabulkan, apa yang akan anda minta? Kita bisa bingung sendiri untuk menentukan satu permintaan. Mungkin kita berharap bahwa permintaan tersebut kalau bias jangan hanya satu, tapi tiga. Namun ketika diberi tiga kita pun akan kembali bingung karena ingin lebih. Seandainya diberi 10, apakah menjadi lebih mudah? Tidak juga. Kita selalu mempunyai daftar permintaan yang panjang, atau wish list yang panjang yang seringkali kita bawa juga ke dalam doa kita setiap hari. Melihat teman memakai BlackBerry, kita pun ingin memilikinya. Melihat tetangga punya mobil baru, kita pun ingin sama. Seperti itulah kita dan kebutuhan kita dalam hidup yang tidak akan pernah ada habisnya.


            Tidak salah memang meminta kepada Tuhan, tapi kita terlalu fokus kepada kebutuhan duniawi yang instan ketimbang kebutuhan yang lebih penting. Kita akan lebih suka menerima kekayaan, mobil, hp baru, rumah dan sebagainya ketimbang minta diberkati dalam pekerjaan supaya berhasil. Kita lebih mudah meminta kesembuhan setelah sakit ketimbang komitmen untuk secara rutin berolahraga dan menjaga kesehatan sejak dini. Kita berdoa minta kelulusan tetapi lupa meminta hikmat Tuhan turun atas kita ketika sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian. Kita boleh selalu dating kepada Tuhan untuk meminta sesuatu, tapi alangkah lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa yang harus kita minta. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan . ada kalanya Dia tidak mengabulkan permintaan itu, dan itu bukan karena Tuhan pilih kasih, berat sebelah atau menutup telinga-Nya dari kita. Bukan karena Dia tidak peduli, tetapi karena Dia perhatian dengan kita umat-Nya. Terkadang kita tidak tahu bahwa yang kita minta bisa membawa kita kepada kejatuhan. Kita hanya melihat kulit luarnya yang nikmat, sedangkan isinya yang berpotensi menjauhkan kita dari Tuhan tidak kita lihat. Tidak heran ketika kita hanya diberi satu kesempatan untuk meminta sesuatu, kita pun akan bingung menentukan pilihan.

            Bacaan Injil hari ini, Markus 10:46-52 menceritakan Yesus yang menyembuhkan Bartimeus. Yesus memberi kesempatan kepada Bartimeus untuk meminta. Tanya Yesus kepadanya, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (ay 51). Jika kita ada di pihak Bartimeus, apa yang akan kita katakan? Mungkin saja kita akan meminta berbagai hal kepada Yesus, mumpung kesempatan ada. Bartimeus sudah lama meminta-minta, itu artinya ia miskin, di samping matanya buta. Mungkin jika kita menjadi Bartimeus, kita sekaligus akan minta pekerjaan, atau harta, rumah dan sebagainya di samping mata yang bias melihat. Begitu ia bias melihat, ia bias berusaha. Yang menjadi kendala selama ini adalah kebutaan matanya. Ia tidak perlu meminta apa-apa lagi. Karena ia tahu bahwa dengan sepasang mata yang mampu melihat, ia akan mempu berbuat sesuatu untuk bisa hidup layak. Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" (ay 52a). dan seketika itu juga Bartimeus pun bisa melihat dan segera mengikuti Yesus.

            Kita bisa belajar dari Bartimeus yang tahu apa yang harus ia minta. Tuhan berfirman: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat: ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagmu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan" (Mat 7:7-8). Ya, minta, cari dan ketuk. Tetapi mari kita lihat ayat selanjutnya. "Adakah seoarng dari padamu yang member batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau member ular, jika ia meminta ikan?" (ay 9-10). Meminta roti, maka akan mendapat roti dan bukan batu. Meminta ikan, maka akan mendapat ikan dan bukan ular. Dari rangkaian ayat-ayat dalam Matius 7 ini kita bias melihat bahwa agar mendapat jawaban atas doa kita, kita harus meminta dengan kesungguhan hati dan tahu dengan jelas apa yang kita butuhkan. Selain itu, jangan lupa pula bahwa kita harus meminta dengan kepercayaan, karena "apa saja yang kamu minta dalam doa dan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya" (Mat 21:22). Ini syarat penting agar pemintaan kita dikabulkan. Dan Bartimeus melakukan semua itu. Tidak heran jika Yesus bukan hanya menyembuhkan matanya tapi justru berkata: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Adalah iman Bartimeus, yang percaya dan tahu apa yang ia butuhkanlah yang telah menyelamatkannya.

            Hari ini Yesus sama siapnya untuk menjawab permintaan kita seperti Dia dahulu kepada Bartimeus. Pertanyaannya sekarang, apakah kita sudah tahu apa yang sesungguhnya perlu kita minta seperti halnya bartimeus atau kita masih terlalu bingung untuk memiliki segala hal yang mungkin terlalu kita butuhkan atau malah berpotensi untuk membuat kita lupa diri hingga bias membinasakan kita? Seperti halnya Bartimeus, kita pun butuh Yesus untuk membuka mata kita agar mengetahui apa yang sesungguhnya kita butuhkan. Jika kita tahu apa yang seharusnya kita minta, maka doa kita pun akan seolah mendapat kekuatan baru yang akan langsung mengarah pada inti persoalan. Oleh karena itu kita harus belajar untuk meyingkirkan hal-hal yang tidak terlalu perlu dalam daftar permintaan kita dan menggantinya dengan sesuatu yang sungguh kita butuhkan. Bagi Bartimeus, matanyalah yang menjadi kendala utama untuk bias berusaha hidup layak. Apa yang menjadi kendala utama anda hari ini? Sudahkah anda mengetahuinya?

Ketahuilah terlebih dahulu apa yang sesungguhnya dibutuhkan sebelum meminta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar