oleh Ch.P. Margiyatno
“Menjadi pemimpin atau pengurus bukan hanya sekedar nama yang terpampang dalam struktur organisasi melainkan sungguh-sungguh menjadi pemimpin yang handal dan memiliki karakter yang kuat. Seorang pemimpin sejati mesti memiliki iman yang tangguh dan dewasa dalam tindakan sebagaimana diharapkan oleh Gereja”. Demikian dikatakan Rm. Repo dalam homili pada misa pembukaan Latihan Dasar Kepemimpinan yang diikuti oleh utusan-utusan OMK dari 15 wilayah dan 3 stasi se-Paroki Sta. Teresia Jambi.
Membangun komitmen
Harapan dan tumpuan Gereja ada pada orang muda, oleh karenanya para peserta diajak untuk menyadarai hal ini, memanfaatkan kesempatan pelatihan sebaik-baiknya dimana tidak semua orang mendapat kesempatan yang sama.
Menjadi seorang pemimpin tidak ada yang tiba-tiba, mesti melalui sebuah proses yang kadang-kadang terasa mulus dan lancar. Namun tidak jarang justru sebaliknya, merasakan hambatan, tantangan yang sering menjemukan. Agar tidak menjadi cengeng, mudah menyerah, seorang pemimpin mesti membangun komitmen.
Setia pada iman adalah kunci untuk menjadi seorang pemimpin yang militan, memiliki sikap semangat yang berkobar dan pantang berputus asa. Iman yang kokoh akan membuahkan rahmat, dalam rasa solidaritas dan kesetiakawanan seorang pemimpin diharapkan mampu menuntun dan mengayomi sesamanya kepada hal-hal yang lebih baik.
Alam dan suasana bumi perkemahan yang sejuk dan hening sungguh mendukung proses pelatihan yang dijabarkan melalui simulasi-simulasi kebersamaan, kepekaan terhadap lingkungan dan refleksi bersama.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan pemilihan pengurus baru OMK Sta. Teresia Jambi .
Nice inpoh
BalasHapussiap..terima kasih buat tim peliput
BalasHapus