Cari Blog Ini

Sabtu, 22 Januari 2011

Gembala Menyapa


Arti dan Makna sebagai murid Yesus

Umatku yang dikasihi Allah….
Baru saja kita merayakan Pembaptisan Tuhan Yesus. Yesus dipermandikan oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Dalam pembaptisan Tuhan Yesus ada suatu peristiwa yang indah yakni setelah Yesus dibaptis terdengar suara dari sorga yang mengatakan, ”Inilah Putera kesayanganKu. Ia berkenan di hatiKu”. Peristiwaa itu ditandai dengan terbuka langit dan turunnya Roh Allah seperti burung merpati ke atas Yesus. Ini peristiwa mengagumkan bagi kehidupan kita, terutama kehidupan iman kita.
Kalau kita merayakan pembaptisan Tuhan Yesus, apa arti dan maknanya bagi kita. Kalau kita merayakan pembaptisan Tuhan Yesus sebenarnya kita sedang merayakan kehidupan kita. Kita yang telah dibaptis diingatkan kembali akan makna kehidupan kita. Kita diingatkan bahwa kita telah dimasukkan kedalam kehidupan Yesus. Maka bagi kita yang telah dipermandikan, dengan merayakan pembaptisan Tuhan Yesus kita diajakkan merenungkan dan memaknainya kembali pembaptisan kita.
Umatku yang dikasihi Allah.......
Kita dengan menerima pembaptisan dari Tuhan dalam iman akan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus memiliki arti dan makna yaitu
Pertama, dengan dibaptis kita disatukan dengan hidup Yesus. Hidup Yesus itu ditandai oleh 3 hal yaitu, bahwa Yesus hidup mengalami penderitaan dan kesengsaraan. Kita ingat kembali bahwa setelah dibaptis Yesus banyak menerima cacian, penghinaan
fitnahan, ancaman, dan yang paling mengerikan adalah siksaan dalam perjalanan salib.
Perlakuan ini didapat justru dari orang-orang yang dicintaiNya, dilayaniNya dan orang-orang yang mau ditebusNya. Pengalaman ini menjadi pengalaman penderitaan dan kesengsaraan dalam hidupNya. Maka kalau kita dipermandikan dan artinya kita disatukan dengan hidup Yesus, jika kita mengalami penderitaan dan kesengsaraan dalam kehidupan kita, kita tidak boleh kalah dengan penderitaan dan kesengsaraan itu. Sebab Tuhan yang kita ikuti telah lebih dahulu mengalami penderitaan dan kesengsaraan itu. Tanda yang kedua dari hidup Yesus yaitu bahwa Yesus mengalami kematian. Kematian yang dialami Yesus bukan hanya kematian nama tetapi juga kematian nyawa. Dan kematianNya tidak seperti yang dialami banyak orang, kematianNya sangat terhina yaitu mati diatas kayu salib. Sekali lagi yang mematikanNya adalah orang-orang yang dicintai, dilayani dan yang mau ditebusNya. Dalam menjalani kehidupan ini seringkali kita mengalami dimatikan. Sebagai murid Yesus, orang Katolik, seringkali kita dimatikan nama baiknya, dimatikan kariernya, dimatikan jabatannya, dimatikan masa depannya. Jika kita memiliki pengalaman ini, kita tidak boleh putus asa, Yesus sudah lebih dulu mengalaminya. Pengalaman kematian ini tidak akan mengalahkan kita. Tanda yang ketiga dari hidup Yesus adalah bahwa Yesus mengalami kebangkitan. Yesus bangkit. Yesus memang menderita, Yesus memang dihina dan dicaci, bahkan Yesus memang mati. Tetapi pengalaman itu tidak mengalahkan Yesus. Yesus bangkit. Kita juga bisa terpuruk, jatuh tak berdaya, bahkan merasa mati dalam kehidupan ini. Tetapi itu jangan sampai mengalahkan kita. Yang penting kita harus bangkit. Maka dalam Kitab Suci dikatakan bahwa jika Yesus tidak bangkit sia-sialah iman kita. Kalau kita tidak mengalami kebangkitan dalam kehidupan ini maka sia-sialah hidup kita. Karena itu yang penting adalah bangkit, bangkit dari sebuah kehidupan lama menjadi kehidupan baru bersama dengan Yesus. Yesus tidak pernah bertanya akan masa lalu kita. Yang terpenting bagi Yesus adalah masa kini, saat ini.
Arti dan makna kedua dari pembaptisan kita adalah dengan menerima pembaptisan berarti kita secara resmi dimasukkan kedalam persekutuan dengan Gereja. Kita diperkaya oleh Gereja dan Gereja kita perkaya. Karena kita telah dipersatukan dengan persekutuan Gereja maka hendaklah dalam hidup ini kita selalu membangun persekutuan. Persekutuan Gereja yang nyata adalah lingkungan, wilayah dan tentu saja paroki. Maka semuanya memiliki tugas dan kewajiban membangun persekutuan ini.
Arti dan makna ketiga dari pembaptisan kita adalah kita diangkat menjadi putera-putera Allah. Dengan menerima pembaptisan martabat kita diperbaharui. Sebelum dipermandikan, martabat kita adalah sebagai budak dosa, yaitu dosa asal atau dosa warisan. Tetapi setelah dipermandikan martabat kita diangkat menjadi putera-putera Allah. Identitas sebagai putera-puteri ini adalah putera-puteri Allah yang sangat disayangiNya. Inilah harta karun kita, harta mutiara hidup kita yang paling berharga. Permandian menjadikan kita ahli waris kerajaan sorga. Karena itu janganlah kita menukar identitas kita sebagai putera-puteri Allah dengan apapun juga, misalnya janganlah kita menukarnya dengan jabatan, dengan uang, dengan pacar...... Marilah kita memaknai identitas kita dengan baik agar kita sebagai ahli waris kerajaan sorga dimenangkan oleh Yesus sendiri.

Rm. Petrus Subowo, SCJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar